Sunday 22 January 2017

Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>

Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >> - Hallo sahabat Profit My Forex, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Analisa Forex, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>
link : Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>

Baca juga


Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>

Salam,..Sahabat Trader. Kita semua tahu bahwa Selain Analisa Teknikal setiap trader juga perlu mengetahui tentang cara analisa fundamental. hal ini di perlukan karena berita ekonomi suatu negara akan sangat mempengaruhi pergerakan currency pairs (pasangan mata uang) suatu negara. Misalnya berita ekonomi tentang Unemployment Change, Maka Berita ini akan mempengaruhi pada pergerakan Pasangan Mata Uang EUR/USD, EUR/GBP, atau semua currency yang berpasangan dengan EURO.

Agar bisa membantu rekan-rekan trader yang belum faham tentang cara membaca berita ekonomi untuk analisa Fundamental, maka kali ini saya akan membahas tentang hal tersebut. Adapun sumber informasi berita ekonomi yang paling sering di gunakan oleh kalangan trader adalah forexfactory.com atau investing .com. Yuk, mari kita mulai bahas satu persatu tentang cara Analisa Fundamental dalam trading forex.

1. Unemployment Change
adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pengangguran selama satu bulan sebelumnya. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Unemployment Change Amerika (US) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.

2. GDP(Gross Domestic Product)  
adalah sebuah indikator yang mengukur nilai market terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu, tingkat konsumsi, investasi, dan pembelian-pembelian oleh pemerintah, serta total bersih ekspor.
Dampaknya adalah:
Jika nilai GDP Inggris (UK) turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
  
3. Retail Sales 
adalah sebuah indikator yang mengukur tentang pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Retail Sales Inggris (UK) naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
  
4. Nonfarm Employment Change (Non-farm Payrolls)  
adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Non-Farm Employment Change Amerika (AS) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

Baca Juga: Cara Membaca Calender Forex Factory >> 

5. Unemployment Rate 
adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Dampaknya adalah:
Jika nilai Unemployment Rate Amerika naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.

6. Pending Home Sales 
adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara. 
Dampaknya adalah,
Jika nilai Pending Home Sales Amerika (AS) turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.

7. Nonfarm Productivity 
adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Revised Nonfarm Productivity Amerika naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

8. Unemployment Claims 
adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Dampaknya adalah  :
Jika nilai Unemployment Claims Amerika turun maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

9. Consumer Price Index (CPI)  
adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasayang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Dampaknya adalah:
Jikanilai CPI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.

10. Employment Change  
adalah sebuah indikator yang menghitung jumlahlapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Employment Change Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
11. Trade Balance 
adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Dampaknya adalah:
Jika nilai Trade Balance Inggris turun maka nilai mata uang GBP
akan mengalami pelemahan. Jika nilai Trade Balance Inggris naik
maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.

12. Industrial Production 
adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Dampaknya adalah:
Jika nilai Italy / Germany Industrial Production naik maka nilai mata uang EUR akan mengalami kenaikan.

13. Current Account 
adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto(Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja. 
Dampaknya adalah:
Jika nilai Current Account UK (Inggris) naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.

14. PPI(Producer Price Index) 
adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Dampaknya adalah:
Jika nilai PPI Amerika (AS) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

15. Core Retail Sales 
adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Dampaknya adalah:
Jika nilai Core Retail Sales Amerika (AS) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
   
Ok sobat trader, rasanya cukup 15 item dulu yang saya bahas tentang cara analisa fundamental, ntar pembahasan terlalu panjang, bukannya faham malah kepala jadi mumet.
Pada kesempatan lain saya akan melanjutkan pembahasan tentang cara analisa fundamental ini, dan semoga bermanfaat...Wassalam.
 



Demikianlah Artikel Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>

Sekianlah artikel Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >> kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >> dengan alamat link https://profitfrommycloset.blogspot.com/2017/01/analisa-forex-cara-analisa-fundamental.html

Artikel Terkait

Analisa Forex - Cara Analisa Fundamental Dalam Trading Forex >>
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email