Saturday, 31 December 2016

Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>

Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >> - Hallo sahabat Profit My Forex, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Edukasi Forex, Artikel Forex Pemula, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>
link : Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>

Baca juga


Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>

MEMBACA CHART (Grafik)












Dalam dunia trading, pada umumnya ketika orang membicarakan analisis teknikal maka yang pertama kali muncul dalam pikiran adalah grafik (chart). Para technician biasanya memang menggunakan grafik karena memang merupakan cara yang paling mudah untuk memvisualkan data pergerakan harga dari masa ke masa. Anda bisa memanfaatkan bantuan grafik untuk menentukan tren dan menemukan pola-pola yang berpotensi mengantarkan Anda meraih peluang yang luar biasa.

Ada tiga jenis chart dalam teknikal analisis, yang akan kita urai satu per satu.


1. Line chart 
Line chart adalah grafik yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis yang menghubungkan harga-harga penutupan. Misalnya: dalam beberapa hari berturut-turut perdagangan ditutup pada harga 100, 200, 150, 250… maka level-level harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa melihat pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu.

Contohnya adalah seperti ini:

 
2. Bar chart 
Bar chart sedikit lebih rumit daripada line chart. Chart jenis ini memberikan informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode waktu tertentu. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan OHLC chart (Open-High-Low-Close). Berikut ini adalah bentuk dasar dari bar chart:


Ujung bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Garis vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis horizontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan sedangkan yang berada di sebelah kanan merupakan harga penutupannya. Pada contoh di atas, harga pembukaan berada lebih rendah daripada harga penutupan. Namun harga pembukaan bisa saja berada lebih tinggi daripada harga penutupan.

Contoh bar chart di grafik adalah sebagai berikut:


Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode waktu, entah itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu menit. Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut.


3. Candlestick chart
Dinamakan “candlestick” karena memang bentuknya mirip dengan lilin. Nama lengkapnya adalah “Japanese canclestick chart”, karena konon ia berasal dari negeri Sakura. Chart jenis ini menyediakan informasi yang sama persis dengan bar chart, hanya saja “postur” tubuhnya lebih “seksi”.

Biasanya, body dari candlestick chart ini berwarna putih dan hitam. Jika body-nya berwarna putih maka harga open-nya berada di bawah, sebaliknya jika body berwarna hitam maka harga open berada di atas. Jadi, body itu sendiri menggambarkan jarak antara harga pembukaan dengan penutupan dalam satu periode waktu tertentu.

Jika harga open di bawah harga close, maka biasa disebut dengan bull candle. Dalam analisis teknikal, istilah “bull” atau “bullish” digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga yang naik. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun, digunakan istilah “bear” atau “bearish”, sehingga candlestick yang memiliki harga open di atas harga close disebut bear candle. Gunakan saja “jembatan keledai” ini agar lebih gampang mengingatnya: BULL = naik, BEAR = turun.

Tapi jika Anda menganggap warna hitam dan putih ini kurang “stylish”, atau kurang menarik bagi Anda, maka Anda bisa menggantinya dengan warna yang Anda sukai. Kombinasi warna lain yang sering digunakan misalnya adalah merah untuk bear candle dan biru untuk bull candle. Ingat, Anda akan banyak menghabiskan waktu mengamati chart, sehingga warna yang menarik bagi Anda akan membantu menghilangkan kejenuhan. Yang penting, Anda tahu bagaimana cara membedakan antara bull candle dengan bear candle.

Coba lihat contoh candlestick berikut ini:

Bagaimana, lebih menarik bukan? Atau Anda punya pilihan warna lain? Silakan ekspresikan “warna” Anda. Banyak trader lebih suka menggunakan chart jenis ini karena lebih membantu secara visual untuk mengenali harga open, close, high dan low daripada bar chart.

Di bawah ini adalah contoh tampilan grafik pergerakan harga menggunakan candlestick chart:

 


Demikianlah Artikel Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>

Sekianlah artikel Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >> kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >> dengan alamat link https://profitfrommycloset.blogspot.com/2016/12/modul-pemula-edukasi-trading-forex_48.html

Artikel Terkait

Modul Pemula - Edukasi Trading Forex Materi 5 >>
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email